Apa Itu Security Operation Center (SOC)

9 months ago 67
BOOK THIS SPACE FOR AD
ARTICLE AD

Yasmin Ramadini

Security Operation Center (SOC) adalah pusat operasi yang bertugas untuk memantau, menganalisis, dan melindungi organisasi dari ancaman siber. SOC bertindak sebagai pusat komando yang mengumpulkan data dari berbagai sumber dalam jaringan, termasuk sistem endpoint, server, firewall, dan sistem deteksi intrusi, untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan merespons insiden keamanan siber.

Pemantauan Keamanan: Melakukan pemantauan keamanan 24/7 untuk memastikan bahwa infrastruktur TI dilindungi dari segala jenis ancaman.

Deteksi Ancaman: Menggunakan teknologi seperti SIEM (Security Information and Event Management) untuk mengumpulkan dan menganalisis data log secara real-time dari berbagai sumber dalam jaringan. Ini membantu dalam mendeteksi aktivitas mencurigakan atau potensi ancaman keamanan.

Manajemen dan respons Insiden: Ketika sebuah insiden terdeteksi, SOC melakukan respons untuk mengatasi ancaman tersebut. Seperti investigasi lebih lanjut, mitigasi dampak, dan pemulihan dari insiden.

Pelaporan dan Dokumentasi: Mencatat semua insiden keamanan, tindakan yang diambil untuk merespons, dan pelajaran yang dipetik untuk meningkatkan keamanan di masa depan.

SOC terdiri dari tiga komponen utama, yaitu:

People: Tim SOC terdiri dari analis keamanan dengan berbagai tingkat keahlian dan spesialisasi, termasuk manajer SOC, analis insiden, dan spesialis forensik.

Process: Menggunakan framework dan metodologi untuk manajemen insiden, seperti NIST Cybersecurity Framework atau ISO 27001, untuk memandu operasi harian.

Technology: Menggunakan berbagai alat dan teknologi, seperti SIEM, IDS/IPS, antivirus/antimalware, dan alat analisis forensik untuk mendeteksi, menganalisis, dan merespons terhadap ancaman keamanan.

Di dalam SOC terbagi menjadi beberapa team seperti SOC Analyst tier 1, tier 2, dan tier 3. Berikut ini penjelasannya:

SOC analyst tier 1 (Monitoring). Tugas utama tier 1 yaitu melakukan monitoring pada infrastruktur TI dan memeriksa alert yang dihasilkan oleh SIEM. Jika alert tersebut terbukti benar, maka tier 1 akan melakukan eskalasi kepada tier 2 untuk dianalisa lebih lanjut.

SOC analyst tier 2 (Insiden responder). Tugas utama tier 2 yaitu melakukan respons terhadap insiden berupa analisa mendalam terhadap alert yang didapat dari tier 1. Tier 2 akan melakukan forensik terhadap sistem yang disusupi, lalu memberikan temuan-temuannya tersebut kepada tier 3 untuk diteliti lebih lanjut.

SOC analyst tier 3. Tier 3 biasanya memiliki spesialisasi masing-masing, misalnya ada yang berfokus pada network security, ada yang berfokus pada system security, dan ada yang berfokus pada malware analysis. Misalnya, jika tier 2 menemukan bahwa serangan siber terjadi pada network, maka ia akan memberikan hasil forensiknya kepada tier 3 spesialis network security.

SOC manager. Bertanggung jawab atas manajemen keseluruhan operasi SOC, Mengembangkan strategi keamanan dan kebijakan prosedur, Mengelola anggaran dan sumber daya tim, Berkoordinasi dengan manajemen senior dan departemen lain.

Berikut ini adalah manfaat SOC bagi perusahaan:

Respon Cepat terhadap Ancaman: Kemampuan untuk mendeteksi dan merespons ancaman secara real-time sehingga mengurangi potensi kerusakan.

Visibilitas: Memberikan visibilitas yang luas terhadap infrastruktur IT dan ancaman keamanan.

Kepatuhan Regulasi: Membantu organisasi memenuhi persyaratan kepatuhan terkait keamanan informasi dan perlindungan data.

Peningkatan Keamanan: Analisis berkelanjutan dan pelajaran yang dipetik dari insiden membantu meningkatkan postur keamanan organisasi secara keseluruhan.

SOC merupakan komponen kritis dalam strategi keamanan siber organisasi. Dengan SOC, organisasi dapat memastikan bahwa ancaman dan insiden keamanan ditangani dengan efektif dan efisien.

Read Entire Article